HARI LINGKUNGAN HIDUP
- Minggu, 10 Agustus 2025
SANGKUANG
Nama Daerah
Sangkuang, Sengkuang, Dahu
Nama Ilmiah
Dracontomelon dau
Kode Koleksi
BLG202505200057
Titik Koordinat
2°19’30,1’’, 115°28’’, 26,7
Penyebaran Tanaman
Sangkuang dapat ditemukan tumbuh di hutan tropis di Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil, Jawa, Sulawesi, dan Maluku.
Agroekologi
Sangkuang tumbuh tersebar di hutan dataran rendah. Pohon Sangkuang tahan hidup di tanah yang kondisinya baik sampai ekstrem. Tanah yang disenangi Sangkuang untuk tumbuh adalah tanah alluvial dan daerah rawa. Sangkuang juga dapat tumbuh di tanah kering, di pinggir sungai dan tanah tergenang.
Morfologi
Akar tunggang dan berbentuk seperti papan, termodifikasi menjadi akar banir dan berwarna coklat dengan panjang sekitar 3(tiga) meter.
Batang berbentuk bulat yang tumbuh lurus ke atas dengan tinggi batang mencapai 44-55 meter.
Daun termasuk jenis daun menyirip ganjil. Letak daunnya berselisihan. Bentuk daun memanjang, pinggir daun rata. Bagian atas daun licin mengkilap sedangkan bagian bawah daun kasap. Daun Sangkuang berselang seling hijau tua. Pangkal daunnya curing dengan panjang sekitar 8-15 cm dan lebar 4-6 cm. Bagian bawah daun seringkali ditumbuhi bulu-bulu halus.
Bunga berwarna putih bercampur kuning. Terletak di dekat ketiak daun, mahkota dan kelopaknya tidak dapat dibedakan.
Buah Sangkuang termasuk buah sejati yang berjenis buah batu. Kulit buahnya berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi kuning saat matang. Permukaan kulit buahnya kasap, isi buah berwarna putih dan lembut, rasa buahnya asam tapi ada juga yang manis. Dalam satu tangkai terdapat 5-12 buah.
Budidaya
Tanaman Sengkuang umumnya dilakukan secara generatif, yakni dengan menggunakan biji.
Kandungan Bahan Kimia
Alkaloid, flavonoid, tanin, steroid dan triterpenoid.
Khasiat
Mengobati diare, sebagai larvasida dan menghambat perkembangan jamur Candida albicans yang sering menyerang manusia.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Dracontomelon_dao
https://irwanto.id/buah-rao-dracontomelon-dao-pohon-maluku-penyebaran-pemanfaatan-dan-budidaya/