
Pembersihan Istana Anak Yatim
- Minggu, 13 Juli 2025
Kedatangan - Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan menerima kunjungan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka audiensi terkait pengelolaan keanekaragaman hayati, khususnya tanaman obat dan tanaman endemik, di kawasan Kebun Raya Balangan (14/5/2025).
Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Kepala Bidang Tata Lingkungan, H. M. Saiful Bahri, S. Pd. yang didampingi Koordinator Lapangan, Fauzi, beserta tim Kebun Raya Balangan dan JF Pengendali Dampak Lingkungan, Gusti Nani Pratiwi, S.Si. Dalam kesempatan itu, H. M. Saiful Bahri, S. Pd. menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan dan perhatian dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan terhadap pengembangan dan pengelolaan Kebun Raya Balangan.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan menyampaikan beberapa rekomendasi strategis guna mendukung pengelolaan Kebun Raya Balangan ke depan. Salah satu bentuk dukungan yang ditawarkan adalah bantuan pemberian bibit tanaman apabila diperlukan, dengan prosedur permohonan yang akan diatur lebih lanjut.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel juga mendorong pengelolaan lebih lanjut terkait penamaan tanaman di Kebun Raya Balangan menggunakan nama ilmiah (bahasa Latin) yang dilengkapi dengan nama lokal. Upaya ini bertujuan untuk memudahkan identifikasi oleh masyarakat serta mendukung pengelompokan dan dokumentasi koleksi tanaman yang ada.
Rekomendasi lainnya meliputi penggunaan pupuk ramah lingkungan, seperti pupuk organik Trichoderma yang dapat diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Balangan dan/atau Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH). Disarankan pula penggunaan paranet pada area terbuka untuk melindungi tanaman dari paparan sinar matahari langsung dan mengendalikan serangan hama.
Pihak Provinsi juga mendorong peningkatan status Kebun Raya Balangan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) agar pengelolaannya dapat lebih dikembangkan secara mandiri, termasuk penetapan tarif parkir dan tarif masuk bagi pengunjung.
Sebagai langkah peningkatan kapasitas, disarankan pula diadakannya pelatihan dan/atau bimbingan teknis (Bimtek) bagi petugas pengelola Kebun Raya Balangan. Pelatihan dapat mencakup pendidikan lingkungan, konservasi tumbuhan, identifikasi tanaman, hingga pembuatan pupuk organik, dengan melibatkan kerja sama lintas sektor seperti Dinas Pertanian dan BPTPH.
Kegiatan audiensi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antarinstansi dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati serta pengembangan Kebun Raya Balangan sebagai kawasan edukatif dan konservatif yang bermanfaat bagi masyarakat.